Rabu, 27 Juli 2011

Sound ard

Kartu suara (Sound Card) adalah suatu perangkat keras computer yang digunakan untuk mengeluarkan suara dan merekam suara. perangkat ini berbentuk sebuah lempengan PCB. Sebuah sound card memiliki output yang harus terhubung ke spiker.

Pada awalnya, Sound Card hanyalah sebagai pelengkap dari komputer. Namun sekarang, sound card adalah perangkat wajib di setiap komputer. Dilihat dari cara pemasangannya, sound card dibagi 3:
· Sound Card Onboard, yaitu sound card yang menempel langsung pada motherboard komputer.
· Sound Card Offboard, yaitu sound card yang pemasangannya di slot ISA&PCI pada motherboard. Rata-rata, sekarang sudah menggunakan PCI
· Soundcard External, adalah sound card yang penggunaannya disambungkan ke komputer melalui port eksternal, seperti USB atau FireWire
Sound card memiliki empat fungsi utama, yaitu sebagai synthesizer, sebagai MIDI interface, pengonversi data analog ke digital (misalnya merekam suara dari mikrofon) dan pengonversi data digital ke bentuk analog (misalnya saat memproduksi suara dari spiker).
Perkembangan Sound Card
Saat ini multimedia tingkat tinggi tidak pernah menjadi pertimbangan sebagai bagian terpenting pada sistem PC sampai ditemukannya CD-ROM. Kebanyakan aplikasi tidak memerlukan sound yang kompleks.Aplikasi yang membutuhkan hal ini hanyalah game, akan tetapi games tidak mengharuskan kualitas suara tinggi. Jadi, hingga pada awal 90 an , kebanyakan PC hanya datang dengan speaker murah yang dapat mengeluarkan bunyi beeps dan sebagian suara audio yang sangat buruk.Pada awal 90'an , sound card sederhana yang dapat memainkan contoh basic audio.Pada akhir 90'an , Sebagian pembersihan oleh developer dalam industri video game dan industri audio recording, sebuah new wave hi-fi sound card dirilis dengan lebih banyak bell dan suara.Hanya dalam beberapa tahun terakhir ini sound card mulai integrated/tergabung didalam motherboard.Trend baru ini menolong mengurangi ongkos dari sebuah sistem PC tetapi sekarang , on board sound card ini adalah kualitas rendah.
Modern sound card berbeda jauh dengan nenek moyangnya pada awal 90an.Kini mereka telah menjelma menjadi audio processing suites.Komputer teknologi mendapatkan keuntungan sejauh ini dimana seorang pemusik pada sebuah komputer dapat melakukan pekerjaan dari keseluruhan studio.Pada kualitas audio, sound card modern dapat juga menangani sampling rates tertinggi dan kualitas suara.Dimana spesifikasi yang berhubungan pada DVD-encoded movies.
Semua sound card baru juga mensupport sistem home theatre. Pada akhir 90 an dimulai dengan sound card 4.1 (4 satellites, 1 subwoofer)yang pertama kali dan berkembang yang terakhir 7.1 sound card (4 satellites,2 center,1subwoofer). Tidak banyak aplikasi yang benar-benar mendapatkan keuntungan dari surround penuh disamping DVD players dan blockbuster games.Berbicara tentang games, Kebanyakan game baru di coded dengan sebagian mensupport form EAX (environmental audio extension).EAX membuat game developer dapat mengakurasi model bagaimana suara itu terdengar pada lingkungan yang berbeda. Contohnya, jika anda berada diruangan keramik, maka akan lebih banyak echo.Jika anda diruangan karpet suara akan teredam.Effect ini telah melalui beberapa bagian revisi (saat ini EAX 4.0).
Pemain terbesar pada bisnis sound card adalah creative labs.Mereka merilis original sound card, sound blaster, pada tahun 1989. Sejak itu mereka mendominasi pasar sound card dalam segala cara yang dimungkinkan.Sound blaster Aidigy 2 mempersembahkan TXT sertifikat,24 bit sound, dan fidelity tinggi 96kHz rate playback.Setiap Audigy 2 dapat mensupport 6.1 atau bahkan 7.1 speaker konfigurasi.Terdapat banyak versi spesialisasi pada Audigy 2. Audigy 2 gamer didesign untuk sistem video game, sedangkan Audigy 2 ZS pro lebih kepada industri profesional dengan input/output drive bay yang berada pada belakang komputer anda.
Salah satu contoh sound card yang terbilang sangat sukses di pasaran indonesia adalah Sound Blaster, dari Creative Labs
Untuk memainkan musik MIDI, pada awalnya menggunakan teknologi FM Synthesis, namun sekarang sudah menggunakan Wavetable Synthesis Sedangkan untuk urusan digital audio, yang dulunya hanyalah 2 kanal (stereo), sekarang sudah menggunakan 4 atau lebih kanal suara (Surround). Kualitas nya pun sudah meningkat dari 8 bit, kemudian 16 bit, dan sekarang sudah 24 bit, bahkan 32 bit.

Cara Kerja

Ketika anda mendengarkan suara dari sound card,data digital suara yang berupa waveform .wav atau mp3 dikirim ke sound card. Data digital ini di proses oleh DSP (Digital Signal processing : Pengolah signal digital) bekerja dengan DAC (Digital Analog Converter :Konversi digital ke Analog ). Mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog, yang kemudian sinyal analog diperkuat dan dikeluarkan melalui speaker.
Ketika anda merekam suara lewat microphone. suara anda yang berupa analog diolah oleh DSP, dalam mode ADC ( Analog Digital Converter : Konversi analog ke digital). Mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital yang berkelanjutan. Sinyal digital ini simpan dalam format waveform table atau biasa ditulis Wav(wave) dalam disk atau dikompresi menjadi bentuk lain seperti mp3
Musical Instrument Digital Interface (MIDI) adalah sebuah standar hardware dan software internasional untuk saling bertukar data (seperti kode musik dan MIDI Event di antara perangkat musik elektronik dan komputer dari merek yang berbeda.

Pada awal kemunculan sound card, para pembuat sound card menggunakan teknologi Frequency Modulation Synthesis untuk mengeluarkan bunyi dari MIDI. Teknologi ini meniru instrumen musik, drum, dan efek lainnya secara matematis dengan memanipulasi gelombang sinus. FM Synthesis menggunakan satu sinyal periodik (pembawa) untuk "menumpang" frekuensi dari sinyal lain. Jika sinyal pembawa masih dalam batas pendengaran manusia, maka akan ada perubahan karakteristik (warna) suara dari sinyal yang "dimodulasi". Namun pada perkembangannya daripada memanipulasi gelombang sinus, Wavetable Synthesis (Wave Sample Synthesis) digunakan untuk merekam contoh suara menjadi bunyi. Teknologi ini menyimpan suara berkualitas tinggi, dan lebih sempurna dibandingkan FM Synthesis
Perbedaan Sound card PCI vs Onboard
Pada awalnya, kartu suara hanya bisa terhubung ke slot ISA. Namun dengan dipakainya model slot PCI yang menghasilkan suara yang lebih jernih, rata-rata kartu suara terbaru memakai PCI bus. Beragam jenis sound card PCI mulai yang murah ratusan ribu rupiah sampai yang jutaan, bisa Anda tambahkan pada PC Anda.
Merek sound card seperti Turtle Beach Systems, Creative Labs, Advanced Gravis, Yamaha, atau ESS Technology, dapat ditemui di pasaran. Masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan.
Kartu suara bikinan Turtle Beach unggul di kualitas suara, namun harganya mahal. Sementara itu, Creative Labs memproduksi beberapa jenis kartu suara yang beragam kelasnya dengan rangkaian produk Sound Blasternya, seperti SB16 Value PnP, SB 32, SB AWE 32, SB AWE 64 Gold dan Value, sampai yang terbaru Extigy Platinum - kartu suara eksternal.
Begitu pula dengan Advanced Gravis yang memiliki produk Gravis Ultrasound PnP, PnP PRO, dan ACE. Ketiga kartu suara tersebut mendukung Sound Blaster. Yamaha, yang terkenal dengan MIDI-nya pun membuat sound card yang juga mendukung Sound Blaster.
Untuk konsumen low-end, ESS Technology adalah rajanya. Produk sound card ESS terkenal murah bila dibanding merek lainnya. Meski demikian, ia tetap juga mendukung Sound Blaster.
Dari beberapa vendor pembuat sound card yang telah disebutkan, Sound Blaster-nya Creative Labs menjadi standar bagi banyak sound card yang ada di pasaran. Tidak mengherankan karena kualitas sound card Creative telah diakui sebagai yang terbaik.Namun, dengan dana yang terbatas pun Anda tetap bisa memiliki PC yang bisa bersuara merdu. Kebanyakan motherboard yang dipakai untuk PC jangkrik biasanya sudah dilengkapi dengan on-board sound card. Artinya, Anda tak perlu mengeluarkan uang lebih untuk membeli sound card.
Memang dari segi kualitas suara yang dihasilkan, on-board sound card kurang andal dibanding kartu suara batangan, yang ditancapkan pada slot PCI. Namun dari beberapa motherboard yang ada di pasaran saat ini, khususnya untuk Pentium 4, kualitas suara on-board sound card-nya lumayan bagus.
Sesuaikan dengan Spiker
Bagusnya suara tak hanya ditentukan dari sound card saja, tapi tergantung pula pada spiker yang digunakan. Kalau sound card yang digunakan sudah dilengkapi dengan kemampuan surround atau prologic, padahal spiker yang ada hanya jenis stereo saja, maka efek suara yang dihasilkan sound card tidak akan maksimal. Apabila sound card Anda sudah mendukung 5.1 channel, sebaiknya kombinasikan pula dengan spiker yang memiliki jumlah channel sama.
Pada model sound card terbaru malah sudah dilengkapi dengan SPDIF atau kanal digital. Dengan pemakaian koneksi model digital ini maka data suara yang dihasilkan oleh sound card akan dikeluarkan oleh spiker dengan lebih jernih, tanpa ada noise atau bunyi berdesis.
Spiker Diamond MX300 dan SoundBlaster Live!, misalnya, sudah dilengkapi dengan kanal digital, selain kapabilitasnya mengolah suara 3D yang terdengar seperti suara alami.
Teknologi terbaru
Salah satu contoh terobosan terbaru di dunia audio digital adalah Creative Extigy. Creative Extigy merupakan sebuah external soundcard. Basis teknologi yang digunakan berdasarkan Creative Audigy dengan kemampuan audio 24bit dan audio playback multi channel 96KHz serta 100dB Signal Noise Ratio. "Sound Blaster Audigy Extigy adalah era baru dalam PC Audio dan akan menjadikan kami pemimpin dalam dunia audio dengan sebuah solusi external namun dengan kemampuan Sound Blaster Audigy", kata Sim Wong Hoo pendiri Creative.
Sebenarnya apa sih kelebihan Sound Blaster Extigy dibandingkan sound card sejenis? Hanya satu, yaitu solusi external audio yang tidak dimiliki oleh sound card manapun. Teknologinya sendiri masih sama dengan adiknya SB Audigy yaitu EAX Advanced HD yang terdiri dari Audio Clean-Up, Time Scaling, DREAM, dan EAX Advanced Audio Effects. Audio Clean-Up digunakan untuk menghapus dan meminimalisasi gangguan seperti desis maupun goresan yang terdapat pada rekaman lama atau CD yang tergores. Time Scaling digunakan untuk mempertahankan keakuratan detil sebuah musik bila dipercepat atau diperlambat temponya oleh pengguna. DREAM (Dynamic Repositioning of Enhanced Audio and Music) merupakan teknologi yang banyak digunakan untuk mereposisikan kemampuan speaker dalam sistim 5.1. Kemampuan masing-masing speaker akan dimaksimalkan melalui frekuensi yang akan dikirimkan sehingga akan menampilkan musik lebih hidup sesuai posisi dimana speaker tersebut ditempatkan. Sedangkan EAX Advanced HD Audio Effects akan memberikan kebebasan pada pengguna untuk melakukan kustomasi lingkungan suara yang akan ditampilkan, misalkan suara di hall atau gedung concert yang lebih bergaung atau suara di tanah lapang yang datar.
Menggunakan port USB sebagai koneksi ke PC, SB Extigy juga mampu digunakan sebagai perangkat stand alone untuk dihubungkan ke perangkat elektronik lain seperti Playstation atau CD / DVD Player melalui konektor line-in analog. Bahkan fungsi SB Extigy juga mampu digunakan dengan audio playback 5.1 atau karaoke melalui sebuah VCD / DVD Player. DSP Dekodernya sendiri mampu digunakan untuk Dolby Digital AC-3 dan CMSS Surround sehingga tidak akan mengurangi kualitas audio sebuah film DVD. Apalagi bila dipasangkan dengan speaker Creative Inspire 5300 dan 5700 tentunya akan membuat anda lupa berdiri.
Minimal sistim yang diperlukan adalah O/S Windows 98 SE (Win95 dianggap sudah pensiun), Pentium II keatas, memory 128MB, port USB 1.1, 250MB hard disk space, serta sebuah CDROM untuk instalasi PC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar